Ramadhan telah diujung mata. Sebagai umat
muslim kedatangan bulan suci ini sangat dinanti. Bagaimana tidak ibarat sebuah
perjalanan panjang yang melelahkan di suatu padang pasir, datangnya Ramadhan laksana
oase. Tempat yang sejuk dan sumber kehidupan di tengah tandusnya gurun yang
kering. Selama sebelas bulan manusia mungkin disibukkan dengan kegiatan duniawi
sehingga kering akan makna ukhrawi. Semua berlomba-lomba mencari kepuasan,
jabatan, dan prestasi yang terkadang tanpa kendali dan bekal ilmu ilahi. Hal ini
membuat tubuh berlumpur noda-noda dosa tanpa mereka sadari.
Bulan suci ini datang untuk membasuh dan
mensucikan tumpukan noda yang menempel pada diri tiap mukmin. Di dalamnya
berisi keberkahan, pengampunan, sampai dibebaskan manusia dari kobaran api
neraka. Lantas apa yang harus kita persiapkan menjelang datangnya bulan
Ramadhan? Berikut ulasan yang dilansir dari Surya.co.id dalam artikel Menjelang
1 Ramadhan 2020 atau 1441 H, Berikut 5 Persiapan untuk Menyambut Bulan Suci Suci
Penuh Ampunan.
1. Bekal Ilmu
Membekali ilmu terkait bulan Ramadhan
amat utama agar ibadah selama bulan Ramadhan bermanfaat, mendatangkan pahala,
dan tidak asal-asalan.
Seperti ucapan dari Umar Bin Abdul Aziz
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ
مِمَّا يُصْلِحُ
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah
tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan
kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).
Ilmu bulan Ramadhan dapat
diperoleh dengan mengikuti kajian ilmu mengenai bulan Ramadhan.
2. Perbanyak taubat
Memasuki bulan suci hendaknya bersih dari
dosa dan maksiat. Untuk bisa membersihkan diri dari dosa dan maksiat adalah
dengan memperbanyak taubat dan istighfar.
3. Memiliki tekad kuat dan niat tulus
Niat yang tulus dan tekad yang kuat
menjadi modal utama dalam mengerjakan sesuatu. Termasuk di bulan Ramadhan harus
didasari dengan niat sungguh-sungguh sehingga dapat mengisi hari-hari selama
bulan Ramadhan dengan kegiatan produktif yang bernilai ibadah. Dengan niat dan
tekad yang kuat insyaallah akan mendapatkan keringanan dalam bergerak dan
kemudahan dalam beraktivitas.
4. Membayar atau mengganti hutang puasa
Bagi orang yang sakit atau kaum muslimah yang
sudah baligh sudah sewajarnya jika mereka ada yang meninggalkan ibadah puasa
selama beberapa hari karena sakit atau haid. Selama haid mereka memang
diharamkan berpuasa dan boleh berpuasa ketika sudah selesai haid. Untuk memenuhi
kewajiban puasanya maka mereka wajib mengganti puasa di bulan selain Ramadhan sebanyak
hari yang ditinggalkan.
Hal ini berdasar pada firman Allah SWT
dalam QS Al baqarah ayat 184:
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ
أَيَّامٍ أُخَر
“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”.
5. Perbanyak puasa di bulan Syaban
Rasulullah SAW memperbanyak puasa di
bulan Sya'ban sebagai persiapan menyambut Ramadhan.
Sebagaimana penjelasan ‘Aisyah
radhiallahu ‘anha :
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ
أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ
يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Saya sama sekali belum pernah melihat
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak
puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan
penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit
hari.” H.R. Muslim: 1156.
Amalan Sunah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan yang diujung mata tentunya
tidak akan disia-siakan. Banyak amalan yang bisa diperbanyak untuk mengisi
bulan suci. Berikut ini adalah amalan-amalan sunah selama bulan Ramadhan:
1. Tadarus Al-qur’an
Di dalam bulan Ramadhan pahala amalan
akan dilipatgandakan. Termasuk membaca Al-qur’an. selama bulan Ramadhan mari
kita tingkatkan durasi dan kualitas bacaan Al-qur’an. sebagaimana dicontohkan
oleh Rasullullah SAW dan para sahabat bahwa mereka melebihkan dan merutinkan
membaca Al-qur’an dibandingkan hari-hari biasa diluar Ramadhan.
2. Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan
sahur
Makan sahur dan berbuka puasa ibarat
pintu masuk dan keluar puasa. Dimana sebelum berpuasa kita disunnahkan makan
sahur dan ketika azan maghrib berkumandang kita disuruh untuk segera berbuka. Hal
ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW untuk segera berbuka puasa saat
mendengar azan maghrib berkumandang dan mengakhirkan akan sahur.
3. Memberi Makan Orang yang berpuasa
Ada keutamaan yang begitu besar bagi orang yang memberi makan
kepada orang yang berbuka puasa. Hal ini disebutkan didalam sabda Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam, yang artinya :
"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala
seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa tersebut sedikit pun," (HR. Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
4. Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salat sunah yang
diutamakan selama bulan Ramadhan. Shalat ini hanya dilaksanakan selama bulan Ramadhan
dengan dilakukan setelah salat isya.
5. Iktikaf di Masjid
Iktikaf menurut Bahasa artinya menetap
pada sesuatu. Iktikaf selama Ramadhan diartikan menetap dalam masjid untuk muhasabah
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kegiatan iktikaf ini banyak diisi dengan
melaksanakan salat malam, dzikir, istighfar, dan membaca Al-qur’an.
Demikian tadi persiapan menyambut bulan suci
beserta amalan-amalan sunah yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan. Semoga kita
diberi kemudahan dalam beribadah sehingga mampu menjadi manusia yang bertakwa
seperti yang dijanjikan dalam ayat suci. Tentunya tidak lupa kita selalu berdoa
kepada Allah SWT agar wabah yang menyerang dunia ini segera diangkat sehingga
dapat beraktivitas normal seperti sediakala. Aamiin.
Untuk mengetahui panduan Ibadah Ramadhan
dan Idhul Fitri dari Kemenag silakan klik disini.
0 komentar:
Posting Komentar